LIMBAH CAIR PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT (POME)
Ekstraksi Tandan Buah Segar (TBS) dari minyak kelapa sawit akan menghasilkan limbah cair yang disebut limbah cair pabrik kelapa sawit (POME). Dalam proses ekstraksi dengan cara lama, tiga kegiatan yang signifikan akan menghasilkan jumlah besar POME:
- Mensterilisasi tandan buah segar
- Klarifikasi minyak sawit mentah yang diekstraksi: stasiun pengepresan, pemisahan, klarifikasi
- Pengepresan EFB
Pabrik mengeluarkan sekitar 0,6 meter kubik POME untuk setiap ton tandan buah segar yang diproses. POME segar bersifat panas (suhu 60-80°C), asam (pH 3,3-4,6), cairan kental berwarna kecoklatan dengan padatan tinggi, minyak dan lemak, COD, dan nilai Biological Oxygen Demand (BOD).
Tantangan Penanganan
Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi pabrik kelapa sawit dalam menangani limbah cairnya:
- Pengurasan Rutin: Limbah cair kelapa sawit harus dikuras secara rutin untuk mencegah penumpukan yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Proses pengurasan ini memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan.
- Ancaman Tanggul Longsor: Pabrik kelapa sawit sering kali menghadapi risiko tanggul longsor yang dapat disebabkan oleh limbah cair yang berlebihan atau teknik konstruksi yang tidak memadai. Ini dapat mengakibatkan pencemaran air dan kerusakan habitat alami.
- Kolam Limbah Bocor: Kelembaban dan keasaman limbah cair kelapa sawit dapat menyebabkan keretakan atau kebocoran pada kolam penyimpanannya. Hal ini dapat menyebabkan kontaminasi tanah dan air tanah di sekitarnya.
- Tingkat BOD yang Tinggi: Limbah cair kelapa sawit sering kali memiliki tingkat Biochemical Oxygen Demand (BOD) yang tinggi, yang mengindikasikan kandungan organik yang tinggi. Jika tidak diolah dengan benar, hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen di dalam air, membahayakan kehidupan akuatik.
- Kolam Overflow: Ketika kapasitas kolam penyimpanan limbah cair kelapa sawit melebihi batasnya, terjadi overflow yang dapat menyebabkan limbah menyebar ke lingkungan sekitar, mencemari air tanah dan sungai.
- Kematian Ikan Sungai: Peningkatan kadar limbah cair kelapa sawit dalam sungai dapat menyebabkan kematian massal ikan dan spesies lainnya. Ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengganggu keberlangsungan hidup masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam tersebut.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI MINYAK SAWIT
PARAMETER | Kadar Paling Tinggi (mg/L) | Beban Pencemaran Tinggi (Kg/Ton) |
---|---|---|
BOD5 | 100 | 0.25 |
COD | 350 | 0.88 |
TSS | 250 | 0.63 |
Minyak dan Lemak | 25 | 0.063 |
Nitrogen Total (sebagai N) | 50 | 0.125 |
pH | 6.0 - 9.0 | |
Debit limbah paling tinggi | 2.5 m2 per ton produk minyak sawit (CPO) |
Catatan:
- Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram parameter per liter air limbah
- Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di samping dinyatakan dalam Kg parameter per ton produk minyak sawit (CPO)
- Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2
Pemandangan saat ini dari Metode Biologis

Perkembangan dalam Pengolahan POME


-
Teknologi Elektro-Kimia Hibrid yang Canggih milik Aqua Jaya Sumber merupakan kombinasi dari proses Elektro-Koagulasi & Elektro-Oxidasi (RT ECO™)
-
RT ECO™ adalah teknologi generasi baru dalam pengolahan Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit (POME) sehingga menciptakan keberlanjutan dalam industri kelapa sawit
-
Merupakan teknologi terjangkau dalam mengolah Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit (POME) yang memiliki banyak kandungan minyak & lemak, padatan tersuspensi, kontaminasi organik maupun non organik
ELEKTRO-KOAGULASI
Proses dimana flokulasi ion logam ditambahkan secara elektrolisis ke air yang tercemar dalam anoda, dan gelembung mikro gas dilepaskan kembali pada katoda.
Keadaan reaktif dan tereksitasi akan menyebabkan kontaminan terlepas dari air dan hancur atau dibuat kurang larut.
ELEKTRO-OKSIDASI
Perpindahan elektron ke atau dari molekul atau ion mengubah keadaan oksidasi (H+ , OH-ion , H2O dan elektron)
Proses akan mengoksidasi senyawa organik dan amonia terlarut, sulfida, dll, untuk menjadi karbon dioksida, air, nitrogen, dan garam sederhana.
Aqua Jaya Sumber adalah Solusi untuk Pengolahan POME

100% perusahaan maupun inovasi lainnya di Indonesia harus memenuhi standar pembuangan limbah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Penggunaan model dengan Sistem sebagai Layanan (SaaS) - terjangkau, efisien & efektif.
Sehingga limbah cair dapat digunakan kembali, lumpur organik dapat menjadi pupuk, dan menghasilkan hidrogen hijau sebagai energi bersih.
Teknologi yang Efisien Dalam Membersihkan
Sistem Pengolahan Limbah Dengan Elektro-Kimia Hibrid Canggih RT - ECO telah sesuai dengan ketentuan dan rekomendasi dari KLHK dalam mengolah POME MENTAH & POME ANAEROBIK.
Sistem pengolahan limbah yang dapat menghilangkan Organik, Padatan Yang Tersuspensi, Kekeruhan, Bau, Warna, Lemak, Minyak & Pelumas serta Logam Berat.
Informasi dan konsultasi lebih lanjut silahkan tanyakan melalui info@aquajaya.co.id