PT Aqua Jaya Sumber Pabrik Minyak Kelapa Sawit penghasil Green Hydrogen

Industri kelapa sawit selain sebagai sumber utama minyak kelapa sawit, juga merupakan sumber limbah yang signifikan. Namun melalui teknologi inovatif, limbah pabrik kelapa sawit dapat diubah menjadi energi hijau yang potensial yakni Hidrogen Hijau.

Apa itu Hidrogen Hijau?


Hidrogen hijau dihasilkan melalui elektrolisis air menggunakan energi terbarukan, menjadi alternatif yang menjanjikan dalam rangka mengurangi jejak karbon. Pada dasarnya, hidrogen hijau dapat dianggap sebagai "bahan bakar bersih" karena tidak menghasilkan emisi karbon saat digunakan. Inovasi ini menjadi sangat relevan dalam konteks pengolahan limbah pabrik kelapa sawit, di mana limbah organik dapat diubah menjadi sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.

Proses Pengolahan Hidrogen Hijau

  • 1. Pemanfaatan Limbah Organik

    Limbah cair dari pabrik kelapa sawit, yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan, menjadi bahan baku untuk menghasilkan hidrogen hijau. Proses ini pastinya akan mengurangi dampak negatif limbah pada lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah.
  • 2. Fermentasi dan Biodegradasi

    Limbah organik mengalami proses fermentasi dan biodegradasi untuk menghasilkan gas metana (CH4). Gas metana ini kemudian dapat digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik atau proses elektrolisis.
  • 3. Elektrolisis Air

    Dalam proses elektrolisis air, gas metana yang dihasilkan dari limbah pabrik kelapa sawit digunakan untuk memisahkan molekul air menjadi hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Hidrogen inilah yang nantinya disebut sebagai Hidrogen Hijau.

Keuntungannya Bagi Lingkungan dan Nilai Ekonomi

  • 1. Reduksi Emisi Karbon

    Dengan menggunakan hidrogen hijau sebagai sumber energi, pabrik kelapa sawit dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan serta menciptakan dampak positif pada perubahan iklim.
  • 2. Diversifikasi Energi

    Pemanfaatan hidrogen hijau juga membantu diversifikasi sumber energi pabrik kelapa sawit, menjadikannya lebih mandiri dan berkelanjutan.
  • 3. Nilai Tambah Ekonomi

    Selain menciptakan energi bersih, transformasi limbah menjadi hidrogen hijau juga membuka peluang ekonomi baru. Termasuk penjualan ke pasar energi hijau dan mungkin mendapatkan kredit karbon.

Menurut Kementerian ESDM mengenai dukungan Pengembangan Hidrogen Hijau, bahwa Indonesia memiliki modal kuat untuk pengembangan Hidrogen Hijau sehingga Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031.

Inilah saatnya para pelaku Industri Kelapa Sawit diharapkan mulai mau berubah dari cara-cara lama yang konventional dengan menggantikan dengan teknologi baru yang lebih inovatif dalam pengolahan limbahnya. Sehingga kedepannya pabrik kelapa sawit akan mampu menjadi pionir dalam mengubah limbah menjadi sumber energi yang bersih, menyumbang pada upaya global menuju energi berkelanjutan dan ramah lingkungan.